Cianjur. Wartatnipolri.net -
Pengelolaan dana Program Indonesia Pintar ( PIP ) di SDN Bunikasih 3 Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, diduga tidak transparan penuh kejanggalan dalam pencairannya.
Kejanggalan dalam pengelolaan PIP tersebut, sangat dikeluhkan para orang tua peserta didik, sebagai bentuk ketidak puasan.
Berdasarkan data dan informasi yang berhasil dihimpun, tahun 2024 para orang tua siswa prrnah datang ke sekolah mempertanyakan buku rekening PIP yang dinyatakan hilang oleh pihak sekolah.
Pada Desember 2024 pasca membuat buku rekening pengganti, buku rekening yang dinyatakan hilang, dibagikan oleh sekolah.
" Kami menduga, kasus ini sangat janggal. Karena buku rekening itu dibagikan setelah kami membuat buku rekening pengganti," kata S selaku orang tua siswa yang kedua anaknya tercatat sebagai penerima manfaat sejak tahun 2020.
" Kedua anak saya baru menerima PIP hanya dua kali di tahun 2023-2024. Sedangkan anak-anak tercatat sebagai penerima manfaat sejak tahun 2020," ungkap S sambil menambahkan bahwa hilangnya buku rekening PIP dinilai sangat janggal.
Lebih lanjut S menyatakan, tahun 2023 pihak sekolah mencairkan dana PIP, tahun 2024 para orang tua mencairkan melalui Bank Himbara. " Itupun setelah kami demo ke sekolah," ujar S.
Sementara pihak sekolah akan dikonfirmasi awak media, Kepala Sekolah ( KS ) SDN Bunikasih 3 dan operator PIP tidak ada di sekolah. " KS dan operator sedang keluar," kata Ade, guru SDN Bunikasih 3.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ( Kadisdikpora ) Kabupaten Cianjur, H. Ruhly Solehudin, S.Ag, M.Si mengatakan, pencairan dana PIP secara kolektif tidak dibenarkan, karena rawan penyelewengan.
" Jika pihak sekolah menggangu dana PIP atau menyalahgunakannya, yang bersangkutan harus mengembalikan kepada para penerima manfaat. Dan saya tegaskan, pencairan dana PIP tidak boleh dilakukan secara kolektif," pungkasnya.
Eyang.
Tags:
pendidikan